Pengantin Lampung Pepadun
Masyarakat Lampung pepadun mendiami wilayah pedalaman. Bila masyarakat Lampung saibatin sudah tidak menonjolkan kebangsawanan, sebaliknya di kalangan masyarakat adat masih nampak, masih ada anggapan bahwa Golongan 1 lebih rendah dari golongan lain, terutama dalam pelaksanaan upacara adat.
Dari sekian banyak busana pengantin adat Lampung pepadun, lalu dibuatkan semacam kesepakatan. Busana pengantin Lampung pepadun didominasi warna putih. Pengantin wanita mengenakan kebaya kurung warna putih dari bahan brokat yang diberi Rambi Ringgit sebanyak 12 buah. Sebagai pelapis kebaya, dikenakan selendang Sapuran dengan 8 buah Rambai Ringgit, kemudian disampirkan bebe putih sulam usus digunakan. Untuk bagian bawah, dikenakan kain tapis Jungsarat dengan rambe Ringgit 20 buah, dan bulu serrate melingkar di pinggang. Perhiasan yang dikenakan sama persis dengan pengantin wanita Abung, mulai dari Siger Suhun sebagai mahkota kalung dan juga gelang.
Pengantin pria mengenakan jas tutup warna putih dengan celana panjang putih. Kain bidak becungkil dikenakan melilit di pinggang hingga lutut, dan di bagian luar dilapis dengan bidak Andak berbentuk segitiga, dengan ikat pinggang bulu serrate yg dikenakan di pinggang. Selendang songket/ selengkap dari bahan Jungsarat disampirkan menyilang di bahu.
Sebagai penutup kepala dikenakan kopiah mas/ Siger pengantin pria. Menyilang didada dipasang buah jukum, lalu kalung Papang Jajar, sabik inuh dan Sabik buluh. Sama seperti pengantin abung, pengantin pria pepadun juga mengenakan gelang burung dan gelang kano. Serta terapang tersemat di pinggang yang kemudian dilapis atau dihias dengan selendang andak.
0 comments:
Post a Comment